Richard Buliet dalam Memahami Islam Kaum Pinggiran
Richard Bulliet sangat kreatif dalam memahami Islam dilihat dari kaum pinggiran, dia memprediksi bahwa kebangkitan Islam justru akan muncul lewat kaum pinggiran yang jauh dari kepentingan politis maupun pertarungan wacana ideologi.
Dia membedakan antara pemahaman yang melalui otoritas kepentingan pemerintahan atau penguasa, yang berarti dia visi utilitarian Islam dikemukakan oleh penguasa politik, dan pemahaman Islam yang dilihat dari kaum pinggiran, yaitu para pakar keagamaan yang tidak terlalu mementingkan pemerintahan, dan semua orang mencoba untuk mencari tahu sendiri tentang keimanan mereka terhadap Allah swt.
Kedua pemahaman yang berbeda tersebut sangat kentara sekali orientasinya: satu bentuk pandangan Islam sebagai sistem legalistik yang berorientasi untuk penguasa dan agama dijadikan sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaannya, yang lain berusaha untuk memenuhi kebutuhan rohani yang mendalam dan menempuh jalan sesuai dengan yang dipahaminya.
Richard mengambil contoh atas revolusi yang terjadi di Iran yang dimulai pada tahun 1962. Iran yang sebelumnya dikuasai oleh kekuasaan monarkhi menyebabkan kemajuan Islam tidak berbasis intelektual, namun berbasis pemerintahan, kemudian islam yang berideologi Syi’ah menguatkan barisan mulai dari kaum pinggiran berhasil menggulingkan kekuasaan yang berbasis dinasti monarkhi. Fakta tersebut memberikan bukti bahwa kekuatan yang sebenarnya terletak pada islam yang berangkat dari kaum pinggiran. Ikhwanul muslimun di Mesir pun demikian.
Sepertinya hal ini juga akan terjadi di Indonesia, kaum pesantren yang selama ini tidak diakui oleh kurikulum pendidikan nasional, dianggap tradisional-fundamentalis, puritan, konservatif, dan segala macamnya. Justru yang dianggap demikianlah yang nantinya akan memegang peran penting dan perubahan islam yang lebih baik, yang tidak Timur sentris ataupun Barat sentris, namun yang bisa mengakulturasikan antara ajaran Islam universal dan kebutuhan masyarakat yang kondisional-kontekstual.
Post a Comment