Mengajar Mata Kuliah Ilmu Tajwid Haqqu tilawah
Table of Contents
Pada semester genap ini, saya ditugasi mengampu mata kuliah ilmu tajwid. Mata kuliah yang baru bagi saya, baru di semester ini saya mengajar mata kuliah ini.
Jarak antara pengumuman pengampu dan masuk kuliahnya hanya berjarak 4 hari. Bayangkan saja. Hanya 4 hari.
Ketika mendengar melihat pengumuman itu, seketika pikiranku tertuju pada kitab Haqqu Tilawah. Kitab yang pernah saya ikuti kajiannya di tahun 2013 bersama KH. Muslim Nawawi ketika Ramadhan.
Meskipun tidak selesai, saya merasa bahwa kitab itulah yang paling representatif untuk mengisi mata kuliah.
Kenapa? Sesuai dengan yang tertulis di judulnya, Kitab metodologis-praktis untuk belajar ilmu tajwid berdasarkan riwayat Imam Hafs, Qalun dan Warasy.
Waw...
Judulnya waw...
Tiga Imam Qiraat digabungkan dalam satu kitab, ini kitab merupakan kitab perbandingan saya rasa.
Sesekali saya ingin memberi materi ilmu tajwid yang lazim-lazim saja, seperti hukum bacaan mulai dari Ghunnah hingga mad-mad, bacaan gharib dan lainnya.
Tapi hati saya berontak, sebab nanti saya khawatir akan membuat kecewa para mahasiswa. "Lah, itu kan materi anak-anak TPQ, kami udah kuliah Pak Bos..."
Daripada nanti ada yang komentar demikian, lebih baik saya pakai referensi lain yang sesuai dengan karakteristik mereka sebagai maha-siswa.
Selain kitab Haqqu tilawah ini, saya minta rekomendasi dari teman saya. Ia memberikan judul Bughyatul Murid Min Ahkami Ilmi Tajwid.
Kitab ini bagus, cukup tebal sekitar 450an halaman.
Saya tawarkan kepada mahasiswa, milih Haqqu tilawah atau Bughyatul Murid, mereka memilih Haqqu tilawah.
Oke deh...
Di pertemuan selanjutnya saya tetap membawa dua referensi tersebut, biar ada perbandingan yang bisa dipelajari lebih banyak.
Meskipun ilmu saya di bidang tajwid ini masih dibilang newbie, alhamdulillah semoga bisa saling belajar deh....
Jarak antara pengumuman pengampu dan masuk kuliahnya hanya berjarak 4 hari. Bayangkan saja. Hanya 4 hari.
Ketika mendengar melihat pengumuman itu, seketika pikiranku tertuju pada kitab Haqqu Tilawah. Kitab yang pernah saya ikuti kajiannya di tahun 2013 bersama KH. Muslim Nawawi ketika Ramadhan.
Meskipun tidak selesai, saya merasa bahwa kitab itulah yang paling representatif untuk mengisi mata kuliah.
Kenapa? Sesuai dengan yang tertulis di judulnya, Kitab metodologis-praktis untuk belajar ilmu tajwid berdasarkan riwayat Imam Hafs, Qalun dan Warasy.
Waw...
Judulnya waw...
Tiga Imam Qiraat digabungkan dalam satu kitab, ini kitab merupakan kitab perbandingan saya rasa.
Sesekali saya ingin memberi materi ilmu tajwid yang lazim-lazim saja, seperti hukum bacaan mulai dari Ghunnah hingga mad-mad, bacaan gharib dan lainnya.
Tapi hati saya berontak, sebab nanti saya khawatir akan membuat kecewa para mahasiswa. "Lah, itu kan materi anak-anak TPQ, kami udah kuliah Pak Bos..."
Daripada nanti ada yang komentar demikian, lebih baik saya pakai referensi lain yang sesuai dengan karakteristik mereka sebagai maha-siswa.
Selain kitab Haqqu tilawah ini, saya minta rekomendasi dari teman saya. Ia memberikan judul Bughyatul Murid Min Ahkami Ilmi Tajwid.
Kitab ini bagus, cukup tebal sekitar 450an halaman.
Saya tawarkan kepada mahasiswa, milih Haqqu tilawah atau Bughyatul Murid, mereka memilih Haqqu tilawah.
Oke deh...
Di pertemuan selanjutnya saya tetap membawa dua referensi tersebut, biar ada perbandingan yang bisa dipelajari lebih banyak.
Meskipun ilmu saya di bidang tajwid ini masih dibilang newbie, alhamdulillah semoga bisa saling belajar deh....
Post a Comment