Tips Dari Rasulullah Agar Uang Tidak Cepat Habis dan Penuh Berkah

Table of Contents
Uang bukan segalanya, kata pepatah. Ya, tapi tanpa uang, segalanya jadi "tidak" berjalan dengan baik tanpa uang. 

Kita tidak bisa kan, memungkiri, bahwa uang itu penting. Buktinya, di dalam Islam ada konsep sedekah, zakat, waris, apalagi umroh dan haji yang membutuhkan banyak uang.

Agar Uang tidak Cepat Habis

Semua amal baik itu kan kalau kita tak punya uang jadi tidak bisa berbuat apa-apa.

Sumber gambar Pixabay
Ngomong-ngomong soal uang. Kamu sering nggak merasa kalau merasa baru seminggu kemarin dapat kiriman dari orang tua, e tahu-tahu udah habis di minggu kedua. Baru dapat gaji awal bulan, tahu-tahu  pertengahan bulan udah habis aja.

Alhasil gali lubang-tutup lubang, eh lubangnya tambah dalam saja.

Jika kalian sering mengalami hal demikian, saya punya tips manjur, jitu, ampuh, dan terpercaya. Lebih tepatnya bukan tips murni dari saya sih. Hehe.
Saya tidak akan ngutip-ngutip teori ekonomi tentang rumus-rumus pengeluaran dan pemasukan, memanajemen keuangan dengan aplikasi ini-itu, hidup minimalis ngirit sesuai kebutuhan. Tidak.

Saya akan kembali kepada Sunnah Rasulullah tentang bagaimana caranya agar harta kita tidak habis-habis sesuai dengan panduan dan tuntunan Kanjeng Nabi Muhammad. Wehehe. Keren kan kedengarannya.

Pertama, pertama aja ya. Soalnya tidak ada yang kedua.

Jangan sekali-kali menghitung berapa uang yang kamu miliki. Jangan. Cukup hitung ketika pertama kali kamu dikirim.

Saya ulangi ya, Jangan sekali-kali menghitung berapa uang yang kamu miliki.

Hadis tentang Keberhakan

Ada hadisnya? Ada, pasti.

Ini riwayatnya Sayyidah Aisyah. Setelah Nabi Muhammad wafat, Nabi hanya meninggalkan beberapa kilo gandum saja di rak milik Sayyidah Aisyah.

Di wadah tersebut, Aisyah mengambil seperlunya saja setiap hari. Hingga berbulan-bulan lamanya.

Lama kelamaan, ia heran kok bisa tidak habis-habis. Lalu ia menakarnya. Selang beberapa hari ternyata gandumnya habis.

Itu aja? Belum.

Masih ada satu kisah lagi. Dari sahabat Jabir. Suatu ketika pada perang Khandaq. Rasulullah dan para sahabat kelaparan, cerita ini masyhur hingga Nabi mengganjal perutnya dengan tiga batu.

Merasa tidak tega dengan Rasullullah, Istrinya Jabir memasak di rumah khusus untuk Kanjeng Nabi. Entah masak apa.

Setelah itu, ia memanggil suaminya.

"Mas, saya masak di rumah, tapi hanya cukup untuk 5 orang. Ajaklah Rasulullah bersama 4 sahabat yang lain secukupnya saja. Jangan sampai sahabat yang lain tahu."
"Siap, Dik" Kata Jabir.

Jabir menuju kepada Rasulullah. Matur sesuai apa yang dikatakan istrinya tadi.

Bukan kepalang. Ternyata Nabi berteriak mengajak semua sahabat untuk menuju rumahnya Jabir.

"Ayo semuanya ke rumah Jabir, istrinya sudah memasak makanan untuk kita." Jabir bingung "Waduh, celaka dua belas" Kata Jabir, kira-kira begitulah komentarnya. Haha.

Sesampai di rumah, istri Jabir kebingungan. Ia menggerutu kepada Jabir. "Pripun sih, Mas. Saya mintanya 5 orang kok yang datang semua sahabat"

"Halah, Dik Dik. Kaya nggak tahu aja bagaimana Rasulullah?" Jawab Jabir dengan pasrah.

Melihat Jabir dan istrinya kebingungan, Nabi tahu hal itu. "Tenang saja, Tenang. Makanannya cukup, syaratnya ini wadah makanan jangan dibuka, ya ..." kata Nabi. Istri Jabir menuruti Rasulullah.

Semua sahabat makan dengan gembira, mereka semuanya kenyang.

Istri Jabir heran. "Kok bisa ya, makanan yang cukup hanya untuk 5 orang kok ternyata bisa mengenyangkan semua sahabat." 

Lalu dibukalah wadah makanannya itu. Apa yang terjadi?

Ya. Makanannya habis.

Dua cerita di atas cukup lah untuk menginspirasi bahkan memberi tahu, bagaimana caranya harta kita tidak habis-habis.

Jangan sekali-kali menghitungnya. Hehehe

Jangan Menghitung Uang yang Diperoleh

Mungkin kalian protes, lah itu kan Nabi, ada mukjizatnya, lah kita manusia biasa mana mungkin?

Sebentar-sebentar...

Begini, dua hadis itu menjelaskan bahwa ada keberkahan di tiap makanan dan harta kita. Keberkahan itu tidak perlu banyak, yang penting cukup. Kalau kita merasa tidak cukup dengan apa yang kita miliki, ya sudah berarti sekaya apapun kita, sebanyak apapun uang kita, ya pasti selalu "cepat" habis.

Wah ini bukan tips namanya.

Ya boleh lah kalian bilang begitu. Tapi yang jelas, saya sudah membuktikan. Dan hasilnya betul Kanjeng Nabi. Uang saya tidak habis-habis.

Kok bisa?

Jadi, saya menyediakan kotak kecil yang saya isi uang pada setiap bulan, uang itu bebas bisa receh-receh, ribuan, puluhan ribu, hingga ratusan ribu.

Kalau saya mengambil, saya tak pernah menghitungnya. Sisa berapa uang saya. Pokoknya semua kebutuhan saya ambil dari kotak itu. Sampai sekarang uangnya belum habis.

Ya, meskipun yang tinggal hanya receh-receh. Wkwkwk.

Ya kan namanya masih ada dan belum habis kan?

Selain itu, saya juga punya tips sendiri yang secara khusus. Setelah bertahun-tahun saya jalani, selama itu saya tidak pernah kehabisan uang di dompet saya. Bisa ditiru? Bisa banget.

Apa itu?

Saya meletakkan uang Rubel di dompet saya. Rubel itu nama mata uang dari negara Rusia.

Setiap saya ditanya "Uangmu masih?" jawab saya masih. Dan selama Rubel itu ada di dalam dompet saya, maka selama itu saya tidak akan kehabisan uang.

Paham, kan? Selamat mencoba :p
Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: janurmusthofa@gmail.com

Post a Comment