5 Hal yang Harus Kamu Lakukan Sebelum Mengajukan Judul Skripsi

Table of Contents

QOWIM.NET - Sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Bantul, sering kali saya menemukan mahasiswa yang galau tentang judul skripsi, terutama mahasiswa semester lanjut, dan yang paling tragis di ambang jurang drop out.

Duh… Antara kasihan dan jengkel.

Kasihan karena pastinya sudah dikejar-kejar orang tua untuk segera lulus, jengkelnya karena kalau sudah mepet waktunya, seolah-olah dosen yang butuh mereka. Lah, mau gimana lagi?

Suasana Kampus
Sumber Gambar dari Pixabay

Kalau ada mahasiswa yang telat lulus apalagi sampai DO, niscaya bisa mencoreng nama baik perguruan tinggi, nilai Borang jadi turun, kalau nilai turun nanti akreditasinya C, kalau C nanti mahasiswa sedikit, kalau sedikit nanti gimanaaa mau nggaji dosen?

Perguruan Tinggi Negeri sih enak-enak saja, tetap ada aliran rupiah dari negara. Hla kalau swasta? Tuntutannya sama-sama tinggi, tapi kucuran dananya timpang sekali.

Oleh karena itu, mau tak mau, pihak kampus harus mendorong mahasiswa semester lanjut untuk segera mengerjakan skripsi dan lulus. Soal bagaimana hasil dari penelitiannya itu, ah sudahlah…

Tak jarang, jajaran Dekan, kaprodi hingga DPA mengemis-ngemis kepada mahasiswa agar merampungkan skripsinya. Sampai-sampai ada beberapa dosen spesialis untuk menangani mereka. Saya salah satunya.

“Tolong, Mas. Itu si Oneng diselamatkan. Ini semester terkahir bagi dia” Begitu kata Pak Dekan kepada saya. Lebih dari itu, yang bikin terenyuh adalah, pemilihan diksinya itu lho “diselamatkan”

Lama-lama, saya agak pesimis jadi dosen. Gini amat sih? Ini seperti lingkaran setan, tau gak sih?

Okelah, biar saya tidak cuma ngomel dan sambat aja. Nih saya kasih saran bagi kalian yang belum sadar bahwa kampus itu juga butuh kalian untuk segera lulus. Bukan luntang-luntung aja di kampus.

Biar tak ada lagi dosen yang mendengar kalimat dari mahasiswa “Pak/Bu, enaknya saya itu meneliti apa ya?”

Langsung saja, inilah 5 hal yang harus kamu lakukan sebelum mengajukan judul skripsi.

Pertama, kenali dirimu sendiri. Empat tahun yang dihabiskan untuk makan bangku kuliah, tentunya cukup untuk mengidentifikasi tema apa yang selama ini kamu suka. Dari tema kesukaan itulah yang harus dieksplorasi lebih dalam untuk dijadikan sebagai judul penelitian. Jangan lupa, sesuaikan dengan prodi yang kamu pilih.

Jika masih ragu-ragu, silakan cek kembali tugas-tugas yang pernah kamu kerjakan selama kuliah. Kumpulkan, baca ulang lalu simpulkan sendiri “Oh, ternyata mayoritas tema yang pernah saya kerjakan itu tentang …” Hhh. Gitu lho…

Jika hal ini masih ragu, saya beri lagi alternatifnya.

Cek buku-buku koleksi yang pernah kamu beli atau yang kamu baca. Kalau perlu tulis judul dan penulisnya. niscaya tak lama setelah itu kamu akan tahu tema yang selama ini diminati.

Jika dua hal tersebut sudah dilakukan kok masih ragu-ragu, bisa dipastikan selama kuliah kamu cuma bisa itah-itih saja di kampus.

Kedua, konsultasi sama dosen pembimbing akademik (DPA), sebab dia adalah penanggung jawab selama kamu belajar di kampus. Jangan ragu untuk menghubungi dan menanyakan tentang isu-isu keprodian. Utamanya tentang persoalan akademik.

Jangan datang-datang langsung bilang “Menurut bapak, apa yang bisa saya jadikan sebagai penelitian skripsi?”

Anda sedang mabok, kisanak! Ya jelas dosen tak tahu lah.

Datanglah kepada DPA, meskipun dengan ide-ide yang munculnya tak beraturan, nanti biar dibantu merapikan oleh DPA atau dosen favorit kamu.

Ketiga, jangan biarkan ide-ide itu berkeliaran tanpa ditulis, tulislah meskipun hanya beberapa kalimat saja. Menulis ini penting sekali, usahakan jika kamu diskusi dengan DPA, harus membawa tulisan atau rancangan penelitian. Ya, paling tidak latar belakang dan rumusan masalah.

Percuma saja jika kamu datang ke DPA tanpa bawa tulisan tiba-tiba nerocos sana sini tanpa mencatat. DPA mana bisa memberikan arahan jika rencana penelitian kamu hanya ada di angan-angan?

Maka dari itu tulislah. Tulis, Kisanak!

Keempat, pahami prosedur di kampus. Mulai dari pengajuan judul, seminar proposal hingga cara pembayarannya. Jangan tanya hal ini kepada DPA, Kaprodi, Dekan, apalagi Rektor. Mereka itu nggak paham prosedur detail seperti itu.

Kamu sudah besar, harus mandiri baca pengumuman, baca di situs kampus, kalau masih malas membaca, tanya aja ke teman atau bagian tendik. Ingat pepatah lama; Malu bertanya, sesat di jalan.

Kelima, Dan ini yang paling penting. Sebelum melakukan ke empat hal di atas, kamu harus bisa memastikan dulu bahwa, kamu masih mempunyai status mahasiswa di kampus. Capek-capek mempersiapkan semuanya, E ternyata sudah DO. Kan, telolet?

Begitu ya, kisanak.

Jangan lama-lama nganggur di kampus. Sayang duitnya, udah gak kuliah, tagihan muncul teros. Sobekkk.

Setelah anda mendapatkan judul skripsi, pastikan dan perhatikan 5 tips mengerjakan skripsi dengan gembira agar mudah dan cepat selesai.

Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: janurmusthofa@gmail.com

Post a Comment