Perpanjangan STNK di Kantor Baru SAMSAT Bantul Pelayanan Cepat 20 Menit
qowim.net |
Judulnya memang aneh sih secara bahasa, perpanjangan STNK, seolah-olah STNK nya jadi panjaaaang gitu setelah berhasil diperpanjang. Ya, itu cuma memudahkan dipahami saja sih. Artinya perpanjangan pajak STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan).
Sudah tak perlu diperdebatkan. Sama halnya istilah nguleg sambel dan masak nasi. Kan jadi terlalu panjang kalau kita ngomong nguleg brambang bawang lombok terasi tomat ben dadi sambel?
Seminggu yang lalu, saya diminta mertua untuk perpanjang pajak STNK mobil Suzuki klasik (untuk tidak mengatakan tua) yang diberi nama Tamiya oleh mertua saya.
Masa-masa pandemi begini, apalagi masih dalam keadaan PPKM membuat saya agak aras-arasen. Ya, memang kesibukan akhir-akhir ini sungguh melelahkan. Musim ujian skripsi, perancangan program kerja baru di kampus, hingga input-input nilai di KHS Mahasiswa.
Tapi, teteplah bersyukur. Alhamdulillah, masih bisa sibuk-sibuk begini.
Kantor Samsat Pindah
qowim.net |
Sebelum ke Samsat Bantul saya mampir fotokopi KTP dan STNK yang akan saya perpanjang. Dekat dengan kontrakan. Setelah selesai saya bergegas menuju Samsat Bantul.
Saya menuju belakang Polres Bantul, karena setahun yang lalu saya ke sana untuk perpanjangan. Tapi ternyata setelah saya clingak-clinguk kok sepi.
Ternyata, kantor Samsat sudah pindah. Saya tanya pak polisi di seberang jalan lalu ia menunjukkan jalan dan arah menuju kantor Samsat Bantul. Tanpa punya rasa malu, saya bergegas saja. Alamatnya pindah di
Melihat gedungnya yang waw besar sekali. Membuat saya semangat "Wah, pasti ini pelayanannya josss gandos" batin saya.
Saya sih tidak tahu sejak kapan kantor samsat Bantul pindah, juga tidak memperhatikan, padahal jalan Badegan ini termasuk jalan yang lumayan sering saya lewati untuk inak-inik ke Bantul.
Sampai di gedung Samsat ini pukul 10.30 WIB.
Parkir Otomatis dan Luas
Parkit otomatis bukan maksudnya motornya parkir-parkir sendiri ya, tapi ambil karcisnya itu lho yang otomatis. Jadi tinggal pencet tombol terus keluar karcisnya.
qowim.net |
Tarif standar sih, motor 2.000 untuk mobil 3.000 sangat manusiawi, daripada wisata-wisata di daerah Jogja yang katanya tidak ramah lagi bagi wisatawan. Ya, karena tarif parkir yang tahu-tahu muahal. Retribusi yang juga tak berimbang dengan fasilitas yang didapatkan.
Astaghfirullah. Malah gibah.
Saya sampai di parkiran lumayan padat. Banyak yang duduk-duduk di kursi tunggu depan tempat saya parkir motor. Melihat orang duduk-duduk seperti itu, membuat saya suuzan "Wah, bakalan lama ini"
Di lantai bawah ternyata banyak tempat fotocopy, kalau tidak salah ada 4 atau 5. Ya... ada sisi baiknya sih, biar masyarakat kalau datang tidak perlu jauh-jauh jalan hanya untuk fotocopy dokumen. Tapi untuk harga fotocopy, bisa saya pastikan lebih mahal.
Ini pengalaman saya sendiri, setiap fotocopy di tempat-tempat strategis yang bersifat administratif, pasti deh harganya lebih dari biasanya. Satu lembar bisa 1.000 rupiah.
Kalian jangan kesusu komentar "Idih perhitungan banget, sewu ripis wae dibahas"
Tujuan saya kan untuk memberikan gambaran saja, bukan mengkritisi harga itu. Jadi, kalian kalau mau perpanjang STNK tak perlu khawatir, di lantai bawah ada banyak penyedia jasa fotocopy.
Tidak Ada Penunjuk Arah
Jujur saja, ketika saya sampai di lantai dasar, saya clingak-clinguk sambil mencari tulisan di mana ya tempat untuk perpanjang STNK?
Tidak nemu, atau mata saya yang rabun ya?
Saya tanya ke satu warga yang sedang duduk-duduk. "Perpanjang STNK teng pundi nggih?" Dia menjawab di lantai 1 atas. Karena tidak melihat adanya tangga naik, ya ototmatis saya tanya lagi dong di mana tangganya.
Setelah naik, saya disambut dengan lift, sambil clingak-clinguk lagi saya mencari tangga biasa, ternyata di sebelah kiri. Ya sudah saya langsung naik lewat tanggah manual. Eh, kok istilahnya tangga manual ya?
Sampai di sini saya masih bingung mau kemana.
qowim.net |
Haddeh. Mungkin petunjuk arah di Samsat Bantul ini perlu dilengkapi. Eman-eman aja, gedung sebagus ini kok navigasinya tidak membuat pengunjung kebingungan.
Pedaftaran dan Pelayanan
Sampai di lantai satu dengan ruangan yang sangat besar, saya masih clingak-clinguk lagi menerka-nerka di mana tempat pendaftaran. Eh, ternyata di ujung yang tertutup skat-skat papan pengumuman. Di sini pun tidak ada tanda petunjuk arah kemana harus mendaftarkan diri.
Sebaiknya sih, namanya pendaftaran ada di paling depan, ya minimal terlihat dari pintu masuk. Bukan nyempil di pojokan.
Sampai di depan pendaftaran saya cari mesin, apa ya namanya yang dipencet terus keluar nomor antrian itu? Setelah menemukan mesin tersebut, saya langsung disamperin petugas, katanya sudah disiapkan di meja untuk nomor pendatarannya.
Ya sudah gak jadi mencet, padahal ini momen yang seru lho mencet-mencet tombol.
Setelah mas-mas petugas melihat berkas saya; STNK dan KTP sesuai nama pemilik, saya langsung diminta untuk meletakkan berkas tersebut di meja pendaftaran.
Saya duduk-duduk sambil menunggu apa langkah selanjutnya. Dengan cepat saya lalu dipanggil dan diberikan kembali berkas yang tadi saya kumpulkan. Di sana ada tambahan selembar kertas lagi, sepertinya sih keterangan pendaftaran.
"Menuju loket 2 ya, Pak" kata mbak-mbak yang pakai masker. Saya belok kanan mencari loket 2, saya duduk di depan loket 2.
Pembayaran
Sampai di loket 2 saya menunggu panggilan, berkas saya sedang diverifikasi dan tidak lama kemudian saya dipanggil lalu diminta untuk pembayaran pajak.
Cepat sekali. cak cek cak cek.
"Untuk pajaknya empat ratus ribu 3^&^*&(*)O"
"Berapa, Mbak?" Jelas saya karena mbaknya pakai masker ditambah ada kaca di depannya. Pendengaran saya memang agak terganggu.
"Lima ratus ribu ada kembaliannya, Pak" Mendengar itu saya spontan tertawa. Pinter mbak e iki. Rasah kesuwen pokoknya mangatus ewu susuk sitik.
Saya serahkan uang 500.000 dan ternyata kembaliannya 3.000 lumayan buat parkir masih sisa. Sisanya buat beli cilok.
Pelayanan Sangat Cepat
Dengan fasilitas yang memadai, ruangan yang luas serta tempat yang nyaman bagi masyarakat, sepertinya sudah seharusnya dimulai untuk pembayaran pajak kendaraan secara online. Di samping zamannya memang sudah serba online, sekaligus bisa meningkatkan kualitas pelayanan yang berbasis kemajuan zaman.
Samsat Bantul memang mantap. Pelayanan sangat cepat dan cakcek. Selain itu, saya lihat-lihat tidak ada calo. Biasanya di depan pintu masuk ada yang menawarkan diri untuk jadi jasa biar lebih cepat tanpa antre.
Sewaktu saya pulang menuruni tangga, waktu menunjukkan 10.50 WIB. Hmmm. lumayan cepat. Mungkin faktor tidak antre banyak juga sih. Tapi, kalau melihat pelayanannya sudah cukup baguslah, meskipun tak ada yang senyum-senyum seperti pegawai bank.
qowim.net |
Saran-saran
Melihat gedung yang megah dan fasilitas yang memadai, saya kira hal yang mudah untuk dilakukan kalau hanya untuk menambah pelayanan secara online dan mandiri. Di samping menghemat tenaga, layanan daring juga bisa jadi meminimalisir penggunaan kertas. Jadi lebih ramah lingkungan.
Samsat bikin aplikasi yang top biar semakin berkembang, hingga di masa mendatang tak perlu orang kemana-mana bawa STNK, cukup menunjukkan barcode dan scanner saja untuk mendeteksi telat pajak atau tidak.
Wah keren.
Post a Comment