Pengertian tentang Apa itu OJS Jurnal dan Perkembangannya di Indonesia
Open Journal Systems (OJS) merupakan aplikasi perangkat lunak sumber terbuka untuk mengelola dan menerbitkan jurnal ilmiah secara daring dengan penelaahan sejawat yang dikembangkan oleh Public Knowledge Project (PKP) dan dirilis di bawah Lisensi Publik Umum GNU. GNU General Public License biasanya disingkat menjadi GNU-GPL.
qowim.net |
PKP mengembangkan OJS untuk meningkatkan akses penelitian, meningkatkan jumlah pembaca jurnal, dan kontribusinya bagi kepentingan publik dalam skala global.
Apa itu Open Journal System (OJS)?
OJS adalah platform penerbitan jurnal sumber terbuka yang paling banyak digunakan. Pada saat artikel ini ditulis, lebih dari 25.000 jurnal menggunakannya di seluruh dunia. OJS Jurnal ini memang mengalami perkembangan pesat dari segi peminatnya.
OJS Jurnal dirancang untuk memfasilitasi pengelolaan penerbitan akses terbuka jurnal ilmiah melalui penelaahan sejawat dan menyediakan infrastruktur teknis, tidak hanya untuk presentasi daring artikel jurnal ilmiah, tetapi juga seluruh alur kerja manajemen editorial, termasuk pengiriman artikel, penelaahan, penyuntingan, dan pengindeksan. OJS mengakomodasi peran beserta hak aksesnya dalam penerbitan jurnal, seperti manajer jurnal, editor, penelaah, penyunting, penulis, dan pembaca.
Seperti proyek berbasis komunitas lainnya yakni WordPress, perangkat lunak OJS memiliki arsitektur pengaya, yang memungkinkan fitur baru diintegrasikan tanpa mengubah basis kode inti. Pengaya yang tersedia misalnya memfasilitasi pengindeksan di Google Cendekia.
Perkembangan OJS PKP
PKP merilis OJS perdana tahun 2001 dan saat ini sampai pada versi 3.2.1-1 yang dirilis pada Juni 2020. PKP juga memiliki cabang versi 2, yakni OJS 2.4.8-5 yang dirilis pada Mei 2019. Versi 2 menyertakan beberapa fitur dan bahasa yang tidak didukung dalam versi 3. OJS ditulis dalam PHP, menggunakan basis data MariaDB (MySQL) atau PostgreSQL, dan dapat diinangkan pada peladen web Mirip Unix atau Windows.
OJS telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. OJS versi 2.3, memiliki dukungan 17 bahasa dengan terjemahan lengkap (Bulgaria, Ceko, Denmark, Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, Yunani, Indonesia, Italia, Jepang, Persia, Portugis, Spanyol, Turki, dan Ukraina, Arab), dengan banyak bahasa tambahan (termasuk Cina, Hindi, dan Vietnam) dalam pengembangan. Semua terjemahan dibuat dan dikelola oleh komunitas pengguna.
Sedangkan untuk OJS versi 3.3 sudah lebih dari 30 bahasa yang bisa dijadikan sebagai fitur pelengkap dalam pengelolaannya. Selanjutnya artikel ini akan membahas tentang OJS Jurnal dilihat dari segi fitur-fiturnya.
tampilan PKP |
Fitur-Fitur dan Kelebihan OJS
Meskipun OJS gratis dan sekaligus open source, ternyata banyak sekali fitu-fitur yang disediakan oleh OJS dalam pengelolaan jurnal ilmiah online. Berikut ini adalah fitur-fitur dan kelebihan OJS yang diambil dari situs resminya PKP. Sepertinya ini memang benar-benar kerja pengabdian.
Berikut ini adalah 10 fitur yang disediakan oleh OJS secara gratis.
- Responsif dengan pembaca dan semua perangkat. Memiliki tema gratis
- Bisa mengatur workflow dewan redaksi
Penting sekiranya untuk mengetahui peran-peran yang ada di dalam OJS silakan baca artikel berjudul Pembagian Peran dalam OJS. - Penerimaan naskah secara daring (online)
- Bisa memajamen pelanggan jika pengelola menghendaki jurnal berbayar
- Terintegerasi di berbagai platform publikasi ilmiah seperti Crossref, ORCiD, and DOAJ
Saya sudah menuliskan beberapa tutorial tentang hal tersebut silakan di artikel Cara membuat akun Orcid, - Ramah dengan Google Scholar. Mudah terindeks Google Cendekia
Tentang cara mengindeks jurnal di Google Scholar silakan klik artikel berjudul Cara Indeks Jurnal Ilmiah di Google Scholar. - Bisa dikontrol dan dioptimasi secara lokal
- Mempunyai jaringan komunitas dan dukungan dari komunitas
Dukungan komunitas dan partner kerja sama dari OJS ini pun tidak main-main salah satunya adalah Universitas Standford bisa dilihat di sini tentang partner tersebut. - Multibahasa lebih dari 30 Bahasa di dunia
- Mendapatkan panduan pengguna baik secara teks maupun video
OJS di Indonesia
OJS memungkinkan bagi pengelola jurnal untuk berpindah sekaligus mengembangkan dari sistem pengelolaan luring menjadi daring. Mengingat di era milenial sekarang semua bisa dilakukan secara daring (online) Oleh karena itu, di samping hemat karena bersifat bebas kertas (paperless), penggunaan OJS menjadi sangat cocok untuk kondisi Indonesia yang secara geografis sangat luas.
Adanya OJS ternyata diterima secara baik oleh Kemenristek/BRIN. BRIN mendorong pengelolaan jurnal harus dengan sistem daring, salah satu caranya adalah dengan menerapkan aplikasi OJS dari PKP tersebut.
Tak hanya itu, BRIN juga menyediakan Penggunaan OJS di Indonesia juga dipermudah dengan adanya panduan instalasi dan penggunaan OJS yang masuk dalam Pedoman Akreditasi Jurnal Ilmiah yang dikeluarkan oleh Kemenristek/BRIN.
Berdasarkan survey hingga Agustus 2008, jurnal yang aktif tercatat di PDDI LIPI berjumlah 2.300 penerbit. Jumlah tersebut meningkat pada Agustus 2012 menjadi 5.703. Dari sekian jurnal yang aktif, yang sudah melaporkan menggunakan OJS sebanyak 592 penerbit dengan rincian 346 penerbit berasal dari perguruan tinggi dan 46 penerbit lainnya berasal dari lembaga penelitian.
Data di atas bisa berkembang secara cepat dan masif mengingat publikasi ilmiah di Indonesia sedang digalakkan dan diberikan dana yang lumayan besar.
Post a Comment