Ngapain Elon Musk Beli Twitter Seharga 638 Triliyun Rupiah?
Bayangkan saja, 638 triliyun rupiah itu kalau buat beli bakso bisa buat nraktir masyarakat dunia sampai akhirat nggak sih? 638 triliyun rupiah itu setara 44 miliar US dollar. Lah jumlah manusia di dunia ini itu cuma 7 miliar di tahun 2022. Jika satu mangkok bakso itu harga 1 dollar atau setara 14 ribuan, ya masih sisa buanyak sekali sisanya. Eh, kok malah bahas bakso, ini kita mau bahas tentang alasan Elon Musk beli Twitter.
Elon Musk, miliader atau triliyuder dunia yang sedang naik di ujung kejayaannya, berkat inovasi dan kegilaannya di bidang teknologi. Mulai dari Tesla si mobil listrik, SpaceX perusahaan antariksa saingan NASA hingga cita-citanya mau transplanet ke Mars. Hmmm... Sungguh kegilaan yang tak ada saingannya.
Tapi, gila-gila gitu uangnya banyak, Kompas aja pernah memberitakan kalau dia punya harta 3.000 triliyun rupiah. Saya ulangi, tiga ribu triliyun. Sungguh-sungguh...
Ya duit tiga ribu triliyun gitu kalau dikurangi beli twitter seharga 638 triliyun saya kira angka yang besar juga. Kalau pandangan orang remah-remah kayak saya ini kan pastinya cari tahu alasannya apa sih beli twitter membakar uang segitu banyak?
Setelah berselancar di internet, ternyata ada tiga alasan yang membuat Elon membeli twitter
Memberikan ruang kebebasan berbicara
Washington Post pernah memberitakan sebagaimana dikutip Kompas bahwa Elon membeli twiiter karena ingin memberikan ruang kebebasan berbicara di media sosial. Mengingat facebook sudah tidak menjamin privasi penggunanya.
Katanya, Elon ingin menjadikan twitter sebagai media inklusif bagi penggunanya untuk berpendapat secara bebas di media sosial.
Di sisi lain, Donal Trump yang pernah diban akunnya di twitter sejak sekian lama dipertanyakan kembali, apakah memungkinkan akun Trump dipulihkan?
Mengingat Trump itu ya memang arogan sekali dalam mencuitkan kata-katanya di media sosial Twitter tersebut.
Agak blunder juga nih sepertinya.
Alasan yang kedua adalah tentang pemberantasan akun bot
Memberantas akun bot
Di twitter ada semacam akun bot yang dibuat oleh para programmer dalam menanggapi cuitan-cuitan ketika mencantumkan kalimat tertentu.
Misalnya jika ada kejadian viral di twitter dengan tagar dan kata kunci tertentu, maka akun-akun yang mereply secara seragam dan sangat template itu bisa menyebar secara otomatis ketika ada orang yang mencuitkan hal dituju.
Akun-akun bot itu memang meresahkan sebenarnya, namun warga twitter sering kali dijadikan sebagai bahan olok-olok saja, alih-alih ditanggapi serius.
Kalian yang main twitter pasti akrab dengan template khas bot seperti itu.
Alasan yang ketiga adalah bukan soal uang, namun ingin menghadirkan platform terpercaya. Katanya sih begitu.
Menghadirkan platform terpercaya, bukan hanya sekadar uang
Dalam wawancaranya ia mengatakan bahwa "Perasaan intutitif saya yang kuat adalah bahwa memiliki platform publik yang dapat dipercaya seara maksimal dan inklusif secara luas sangat penting untuk masa depan peradaban."
Ia juga menambahkan bahwa sebanrnya Elon sendiri tidak peduli dengan nilai ekonomi pada Twitter.
Agaknya ia ingin juga mengubah Twitter sebagai perusahaan swasta agar lebih bebas dan tidak tendesius, oleh sebab itu juga ia menyebutkan Twitter tidak akan berkembang jika dalam bentuknya yang saat ini.
Nah, itulah tiga alasan ngapain sih Elon kok ndadak beli twitter?
Jika punya pendapat lain silakan ketik di kolom komentar...
Post a Comment