Bagaimana Cara Menulis Latar Belakang Masalah pada Skripsi?
Tulisan ini membahas tentang cara menulis latar belakang masalah pada skripsi. Awalnya karena sering kali memberikan komentar pada revisi mahasiswa, jadi ya sekalian tulis aja, barang kali bisa memberikan manfaat yang lebih banyak.
qowim.net |
Latar Belakang Masalah
Hidup ini sudah banyak masalah, ini dan itu banyak sekali. Etapi giliran diminta untuk mencari masalah pada riset malah pada bingung, apa ya masalahnya? Sepertinya tidak ada masalah apa-apa.
Sebuah riset harus terdapat masalah akademik yang menjadi salah satu tujuan penelitian. Jadi, sebelum anda menentukan riset, Anda harus menentukan terlebih dulu "Apa yang menjadi masalah dalam riset yang ingin saya lakukan?"
Sebenarnya ini hal yang mudah, namun jika tidak terbiasa maka akan terkesan sulit bahkan membingungkan. Namun, jangan khawatir sebab ada trik untuk mengatasi kebingungan tersebut.
Triknya sangat mudah sekali, yaitu fokus pada judul yang sudah Anda tentukan, jika judulnya belum final, coba lebih luas pada temanya.
Cara Membuat Latar Belakang
Sebagaimana penjelasan di atas, latar belakang masalah hanya memfokuskan pada satu pokok masalah saja, alih-alih lebih dari satu. Namun ternyata tidak semua mahasiswa memahami hal tersebut, karena biasanya terkecoh pada masalah-masalah turunan dan tergoda untuk mengembangkannya. Hasilnya, mengesampingkan satu pokok masalah yang seharusnya menjadi masalah utama dalam penyusunan skripsi tersebut.
Jadi, saya ulangi satu hal yang paling penting, bahwa latar belakang masalah hanya fokus pada satu pokok permasalahan saja.
Sebelum melanjutkan hal ini, saya anggap Anda sudah membuat dan menemukan judul yang tepat. Jadi bisa kemudian praktik saja bukan sekadar di angan-angan.
Gunakan segitiga terbalik
Mendeskripsikan hal yang umum lalu mengerucut pada hal yang khusus. Misalnya judul atau tema yang Anda ambil adalah "Peran Perempuan dalam Kebersihan Lingkungan", anda bisa mulai membicarakan
- Fakta-fakta tentang keadaan lingkungan
- Kesadaran menjaga lingkungan
- Perbedaan laki-laki dan perempuan dalam menjaga lingkungan
- Peran perempuan dalam kebersihan lingkungan
Dengan menggunakan deskripsi dari umum ke khusus, dapat memberikan penjelasan secara utuh dan fokus dalam mengkaji sebuah tema.
Menjelaskan hal-hal umum tidak terlalu luas dan terlalu jauh, misal dalam konteks contoh judul di atas, Anda tidak perlu memulai penjelasan dengan perempuan adalah... atau proses penciptaan manusia dan lain-lain yang sifatnya terlalu jauh dari tema.
Fokus satu hal/ide pokok
Jika anda menulis latar belakang masalah riset, maka anda harus fokus pada satu hal pokok saja, jangan terlalu banyak. Kefokusan peneliti dalam melakukan riset adalah hal yang agak sulit jika tidak terbiasa.
Sebab jika terlalu banyak hal yang ingin dibahas, menunjukkan ketidakmampuan peneliti dalam memahami sebuah persoalan di lapangan. Saking banyaknya informasi dan data yang didapatkan, terkadang penulis tergoda untuk membahasnya lebih jauh dan melebar.
qowim.net |
Jadi, pilih dan tentukan satu pokok bahasan saja.
Penggunaan kalimat
Sering kali saya membaca latar belakang skripsi dari mahasiswa yang penggunaan kalimatnya tidak tepat, misalnya penggunaan bahasa Indonesia sesuai dengan PUEBI, terlalu banyak pengulangan kata, ketidaksinambungan antarparagraf dan lain-lain.
qowim.net |
Hal yang paling sering saya temukan adalah penggunaan kata "yang mana" dan "di mana" yang fungsinya sebagai kata penghubung. Misalnya kalimat;
Semua agama memiliki nilai kebaikan yang mana di dalamnya terdapat ....
Kalimat di atas secara kaidah berbasasa tentu salah, Bahasa Indonesia tidak mengenal frasa yang mana dan di mana jika berguna untuk kata penghubung. Kalimat di atas sebenarnya cukup dengan seperti ini;
Semua agama memiliki nilai kebaikan sebab di dalamnya terdapat ...
Kata "yang mana" diganti dengan "sebab"
Memperbanyak Data dan Sumber
Data dan sumber adalah kunci dari latar belakang masalah, oleh sebab itu perbanyaklah sumber dan data yang anda perlukan. Kurangi frasa "menurut peneliti" sebab hal tersebut menunjukkan asumsi saja.
qowim.net |
Gunakan saja kalimat-kalimat atau frasa yang meyakinkan misalnya "Menurut survey..." atau yang sepadan dengan itu. Intinya tidak menunjukkan pendapat pribadi, namun menunjukkan sebarapa banyak data yang anda dapatkan dalam menunjukkan sebuah permasalahan.
Sumber-sumber yang digunakan harus jelas dan terukur kredibilitasnya. Kadang-kadang muncul pertanyaan "Apakah boleh mengutip dari blog?"
Boleh saja, asalkan jelas penulisnya dan kualitas artikelnya bagus. Blogspot, wordpress hanyalah platform saja. Apalagi sudah terdapat kaidah yang menjelaskan tentang cara pengutipan artikel berbasis blog.
Lebih bagus lagi, anda mencari data-data yang berbasis jurnal. Sudah banyak jurnal-jurnal yang tersedia secara daring dan dapat diakses secara gratis.
Silakan baca 14 jurnal yang tersedia secara gratis.
Simpulan
Dari penjelasan di atas, mudah sekali untuk menyimpulkan hal-hal penting yang menjadi pokok inti pada tulisan ini. Latar belakang masalah dalam riset harus mencakup tiga hal pokok yaitu pembuka - isi - penutup.
Tiga hal tersebut mencakup penggunaan logika deduktif, memperbanyak data dan sumber yang terpercaya dan fokus pada satu hal, jangan lebih.
Penutup
Sekian pembahasan mengenai cara menulis latar belakang masalah, baik itu jurnal, skripsi, tesis dan disertasi. Semua logikan penulisan ilmiah sama saja, meskipun dengan tingkatan yang berbeda-beda. Namun pada intinya penyusunan tulisan secara ilmiah itu sama.
Post a Comment