Kata Baku dan Tak Baku dalam Bahasa Indonesia

Table of Contents

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang kaya dengan berbagai kata-kata yang memiliki variasi dalam penggunaannya. Salah satu perbedaan penting dalam kata-kata dalam bahasa Indonesia adalah antara kata baku dan tidak baku. Perbedaan ini berkaitan dengan norma dan aturan dalam ejaan dan tata bahasa bahasa Indonesia yang, dalam hal ini diatur di Kamus Besar Bahasa Indonesia.

susunan rak buku
kata baku dan tak baku dalam bahasa indonesia

Jika dilihat Bahasa Indonesia dari segi fungsinya, kata baku dan tak baku memang menjadi salah satu bentuk ragam dari Bahasa Indonesia. Sederhanya, kalau kata baku digunakan dalam kepentingan akademik, resmi dan formal. Sedangkan kata tidak baku digunakan dalam penggunaan Bahasa Indonesia sehari-hari yang bisa saja dipengaruhi oleh bahasa daerah masing-masing.

Selain memahami kata baku dan tidak baku, juga penting kirangnya unutk memahami bagaimaan huruf, kata dan kalimat itu dieja. Ejaan Bahasa Indonesia mengikuti kaidah PUEBI.

Berikut adalah penjelasan tentang kata baku dan tidak baku beserta contohnya:

Kata Baku

Apa itu kata baku? Kata baku adalah kata yang mengikuti aturan resmi ejaan dan tata bahasa Indonesia yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa atau Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kata-kata baku ini dianggap sebagai bentuk yang benar dan standar dalam bahasa Indonesia.

Penulisan kata baku tidak berubah tergantung pada konteks atau situasi penggunaannya.

Penggunaan Kata Baku

Jika dilihat dari segi penggunaannya, kata baku digunakan pada wilayah resmi, formal dan akademik. Misalnya untuk menulis artikel ilmiah, pidato resmi kelembagaan dan seminar-seminar resmi.

Contoh kata baku: 

  1. "Buku" (tidak "bukoe" atau "boekoe") 
  2. "Makan" (tidak "makkan" atau "ma'kan") 
  3. "Rumah" (tidak "roemah" atau "roemah")

Kata Tidak Baku

Sebaliknya dengan kata baku, Kata tidak baku adalah kata yang tidak mengikuti aturan resmi ejaan dan tata bahasa bahasa Indonesia. Kata-kata ini sering kali merupakan variasi regional atau bentuk non-standar yang digunakan dalam percakapan sehari-hari.

BACA JUGA: Penulisan partikel tah, lah, kah dan -tah

Penulisan kata tidak baku dapat bervariasi tergantung pada daerah atau kelompok sosial yang menggunakannya, dan kadang-kadang dapat ditemukan dalam bentuk lisan atau tulisan.

Penggunaan Kata Tidak Baku

Kata tidak baku digunakan pada ranah informal, tidak resmi dan semiformal. Misalnya pada ranah penulisan esai, menulis percakapan dalam cerpen/novel hingga komunikasi sehari-hari.

Contoh kata tidak baku: 

  1. "Gue" (tidak "saya" atau "aku") - lebih sering digunakan dalam bahasa sehari-hari di beberapa daerah.
  2. "Ngomong" (tidak "berbicara" atau "berkata-kata") - sering digunakan dalam bahasa percakapan informal.
  3. "Temen" (tidak "teman" atau "kawan") - bentuk tidak baku yang digunakan dalam percakapan informal.

Buku yang berkaitan dengan Bahasa Indonesia lebih banyak bisa membaca Buku tentang Bahasa Indonesia PDF gratis.

Penting untuk diingat bahwa penggunaan kata baku adalah penting dalam situasi formal seperti dalam tulisan resmi, surat, dokumen akademik, dan media massa. Namun, dalam percakapan sehari-hari, kata-kata tidak baku kadang-kadang diterima, terutama dalam konteks yang lebih santai dan informal. Meskipun begitu, pemahaman tentang kata baku dan penggunaannya yang benar dapat membantu meningkatkan komunikasi yang lebih baik dalam bahasa Indonesia.

Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: janurmusthofa@gmail.com

Post a Comment