Penggunaan Huruf Kapital dalam Bahasa Indonesia

Table of Contents

Tulisan ini akan membahas tentang penggunaan huruf kapital di dalam bahasa Indonesia. Sebenarnya ini pengetahuan bahasa Indonesia yang paling dasar, bahkan dasar sekali. Namun, saya masih sering melihat beberapa mahasiswa yang menulis tugas, baik esai, makalah, artikel maupun skripsi yang masih saja salah menggunakan huruf kapital. 

Bagi saya, kesalahan penulisan huruf kapital ini tak bisa ditoleransi, sebab bagaimana bisa mencermati hal-hal yang besar, jika hal-hal sepele seperti huruf kapital saja masih keliru? Mungkin ini penilaian yang subyektif, tapi yaaa mau gimana lagi? Saya kadung ... kalau itu sekali dua kali mungkin saya masih bisa husnuzan bahwa itu lupa dan bisa jadi typo atau saltik. Tapi kalau banyak? Wah, bikin emosi rasanya. 

Eh, malah curhat... 

Tapi, ini memang tulisan untuk yang masih bingung dan kurang teliti dalam penggunaan huruf kapital. Ada banyak lo. Siap-siap saja untuk mengingat-ingat atau silakan dicatat saja kalau perlu. 

Huruf Kapital dalam Bahasa Indonesia

Membahas tentang huruf kapital sebenarnya termasuk salah satu pembahasan dalam penggunaan huruf, saya sudah menulis sekelumit tentang huruf dalam bahasa Indonesia. Silakan baca Pemakaian Huruf dan Macam-macamnya dalam Bahasa Indonesia.

Di sana sudah saya bahas sedikit tentang huruf kapital, daripada menambah tulisan yang sudah panjang itu, saya nulis lagi saja yang khusus membahas tentang hal tersebut. 

11 Kaidah Penulisan Huruf Kapital

Nah, kan? Ada sebelas lo. Sebelumnya saya cuma membahas lima kaidah saja di tulisan sebelumnya. Kali ini saya menuliskan lebih lengkap biar bisa menjadi catatan juga. Kalau ada mahasiswa yang masih salah-salah dalam menulis huruf kapital, saya tinggal kasih tautan tulisan ini. Ringkas, bukan? 

Oke, pelan-pelan saja, ya. Sekalian nanti saya kasih contoh satu per satu. 

Huruf Pertama di Awal Kalimat

Hal ini saya kira sudah mafhum bahwa setiap kita menulis kata pertama pada kalimat harus diawali dengan huruf kapital. Enaknya hal ini biasanya sudah otomatis tersedia ketika kita menulis di Office Word. Contohnya

  • Tulisan ini membahas tentang penggunaan huruf kapital.
  • Budi sudah makan sore.

Huruf Pertama pada Petikan Langsung

Pada petikan langsung, kita harus mengapitalkan huruf pertama. Contohnya pada kalimat berikut;

  • "Seharusnya dia tidak pergi hari ini," kata Vio di dalam hati.
  • Erwan mengatakan kepada Bisma "Ayo, segera pulang, hari sudah malam."
Petikan langsung yang diapit dengan tanda petik menunjukkan kalimat langsung. Jadi penulisan huruf pertama pada kata pertama harus kapital.

Istilah yang Berhubungan dengan Agama

Istilah-istilah atau ungkapan yang berhubungan dengan agama, maka penulisan huruf pertama harus kapital. Hal-hal yang berhubungan dengan agama misalnya kitab suci, nama agama dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Contohnya sebagai berikut; 

  • Kitab suci umat Islam adalah Al-Qur'an, sedangkan umat Kristen adalah Injil. (cetak miring untuk menegaskan)
  • Yang menciptakan alam semesta dalam pemahaman orang Islam adalah Allah. 
  • Jika ditanya siapa yang menciptakan manusia, adalah Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

 Nama Gelar, Keturunan dan Keagamaan

Setiap nama gelar, nama keturunan dan nama yang memiliki unsur kegamaan ditulis kapital dengan syarat harus diikuti nama orang. Jika tidak diikuti nama orang, penulisannya seperti halnya biasa, tidak wajib kapital. Misalnya kalimat di bawah ini; 

Seorang nabi pasti tidak pernah melakukan kemusyrikan, sebagaimana Nabi Adam, Nabi Idris, Nabi Ibrahim hingga Nabi Muhammad.

Kata nabi yang pertama tidak memakai kapital, meskipun itu istilah agama, namun kata nabi-nabi setelahnya yang diikuti nama harus dikapitalkan. 

Nama Jabatan, Pangkat dan Nama Instansi 

Misalnya pada kalimat Sejarah mencatat bahwa presiden pertama di Indonesia adalah Presiden Soekarno. Kata presiden pertama tidak perlu kapital sedangkan kata presiden yang diikuti oleh nama Soekarno harus kapital, sebab itu merupakan gelar.

Contoh lainnya;

  • Rapat itu telah dipimpin oleh Rektor.
  • Program KKN sudah lama direncanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
  • dll
Catatan: Jika jabatan, pangkat dan instansi yang tidak dimaksudkan atau tidak menjadi pengganti nama, penulisannya tidak perlu kapital. Misalnya pada kalimat tanya; Siapa gubernur baru yang akan dilantik bulan depan? Huruf g pada kata gubernur tidak perlu kapital sebab itu tidak merujuk pada jabatan atau orang yang menjabat.

Unsur Nama Orang

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Misalnya jika nama orang lebih dari satu kata;

  • Muhammad Abdul Latif
  • Pricilia Rahmawati
  • Rindu Skolastika
  • Siti Kondilati

Semua nama-nama di atas harus kapital penulisan huruf pertama tiap kata. Kecuali jika nama-nama van, de, der dalam bahasa Belanda. Seperti Martin van Bruinessen. Pun kata bin atau binti, tak perlu ditulis kapital.

Nama Bangsa, Suku dan Bahasa

Setiap nama bangsa, suku dan bahasa ditulis kapital. Kecuali pada kata turunannya, tidak perlu dikapitalkan. Misalnya; Mengindonesiakan kata asing. Kata mengindonesia merupakan turunan dari Indonesia, jadi tak perlu kapital. 

Contoh lain misalnya kalimat; Istilah yang dia pakai keinggris-inggrisan. Kata Inggris tak perlu dikapitalkan sebab itu turunan. 

Sedangkan contoh nama bangsa, suku dan bahasa adalah sebagai berikut; 

  1. Din Khoirudin merupakan berasal dari suku Sunda.
  2. Dia pintar menggunakan bahasa Inggris ketika menulis.

Nama Hari, Bulan, Tahun dan Nama Hari Raya

Setiap penulisan nama hari, bulan, tahun dan nama-nama hari raya, huruf awal ditulis kapital. Misalnya;

  • Setelah hari Sabtu biasanya hari Minggu, sedangkan sebelum bulan Februari adalah bulan Januari.
  • Kelahiran Nabi Muhammad biasanya dirayakan di bulan Maulid.
  • Tahun Hijriah dihitung berdasarkan peredaran bulan, sedangkan tahun Masehi berdasarkan matahari.

Nama yang Menunjukkan Nama Diri dari Geografi

Nama geografi maksudnya nama yang menunjukkan tempat secara geografis dan tempat tersebut dijadikan sebagai nama diri geografi. Mumet, ya? Intinya gini, contoh saja biar lebih mudah dipahami.

  1. Karya seni dari Jepara yang disebut sebagai ukiran Jepara berhasil memasuki pasar di Asia Tenggara.
    Catatan; kata Jepara yang pertama merupkan nama kota, sedangkan kata Jepara yang kedua adalah nama diri yang menunjukkan geografi, begitu pula frasa Asia Tenggara. Oleh sebab itu huruf pertama ditulis kapital. 

Ternyata sudah sembilan, ya. Kurang 2 poin lagi akan saya sunting beberapa hari ke depan. 



Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: janurmusthofa@gmail.com

Post a Comment