Memperbarui atau Memperbaharui? Lagi-lagi tentang Bahasa Indonesia
Masih sering dengar kata memperbarui atau memperbaharui? mana yang lebih tepat antara kedua kata tersebut? Ini sebenarnya sering menjadi persoalan ketika menulis dan berbicara secara formal atau semiformal.
Saya kira, ini masih satu pembahasan kebingungan dengan kata mempengaruhi atau memengaruhi yang sudah saya bahas di blog ini juga. Silakan dibaca sendiri.
Satu pembahasan artinya dalam konteks kebingungannya, mana yang lebih tepat dan benar. Sebab dua kata memperbarui dan memperbaharui itu sama-sama sering kita dengarkan atau temukan.
Kalau pengalaman saya pribadi lebih sering mendengar kata memperbaharui daripada memperbarui. Terutama ketika mendengarkan ceramah-ceramah, lebih banyak mendengar kata memperbaharui.
Kata memperbarui dan memperbaharui sering kali menimbulkan kebingungan dalam penggunaannya di kalangan penutur bahasa Indonesia.
Dalam konteks aturan yang diatur oleh Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), kata yang benar dan baku adalah memperbarui, sedangkan memperbaharui adalah bentuk yang salah dan tidak sesuai dengan aturan kebahasaan yang berlaku.
Secara etimologi, kata memperbarui berasal dari kata dasar "baru" yang berarti sesuatu yang belum lama ada atau belum lama terjadi. Proses pembentukan kata ini mengikuti kaidah umum dalam bahasa Indonesia, yaitu awalan "memper-" yang menandakan tindakan untuk melakukan atau menyebabkan sesuatu, kemudian diikuti oleh kata dasar "baru." Oleh karena itu, memperbarui berarti "membuat sesuatu menjadi baru," "mengubah," atau "mengganti yang lama dengan yang baru."
Contoh penggunaan kata memperbarui:
- Perusahaan perlu memperbarui lisensi operasinya setiap tahun.
- Saya akan memperbarui aplikasi di ponsel saya agar bisa menggunakan fitur terbaru.
Sebaliknya, kata memperbaharui dianggap salah karena berasal dari kata dasar "baharu." Dalam bahasa Indonesia, kata "baharu" tidak digunakan, melainkan yang baku adalah "baru." Bentuk memperbaharui muncul karena pengaruh dari kata serapan bahasa Arab, yakni "baharu" yang berarti baru. Namun, dalam konteks bahasa Indonesia modern, bentuk serapan ini tidak lagi digunakan, dan yang diterima secara resmi serta diakui oleh PUEBI adalah bentuk asli bahasa Indonesia, yaitu "baru."
Oleh karena itu, kata yang benar sesuai PUEBI adalah memperbarui, sementara memperbaharui merupakan bentuk yang keliru. Hal ini penting dipahami agar kita dapat menggunakan bahasa Indonesia secara tepat dan sesuai dengan kaidah kebahasaan yang telah ditetapkan.
Post a Comment