Perhitungan Adsense Berubah dari CPC ke CPM

Table of Contents

Perhitungan Adsense berubah dari cpc ke CPM, begitu beberapa informasi yang santer saya baca di berbagai komunitas blogger. Apakah itu berimbas baik atau buruk bagi para penulis blog?

Saya rasa hal tersebut bergantung pada sisi Blogger sendiri, apakah selama ini ia bermain "Klik sendiri" atau memang murni dan alami perolehan adsensnya?

Sebelum ke sana, saya kasih pemahaman dasar dulu mengenai apa itu CPC dan CPM, biar kalau ada pembaca yang nyasar di sini dan awam soal Adsense bisa memahami konteksnya. Sekarang, kan, memang sedang banyaak yang komentar "Konteksnya, Ngab" atau "Konteks, konteks" Jan, ono-ono wae zaman saiki

qowim.net

Apa itu CPC dan CPM serta Perbedaannya?

CPC adalah singkatan dari bahasa Inggris dari cost per click dalam dunia marketing ini familiar. Artinya pendapatan per klik jika ada pengunjung melakukan klik pada iklan yang kita tampilkan di blog.

Jika CPC menganut berdasarkan per klik, CMP bukan berdasarkan klik, melainkan berdasarkan impresi. CPM kepanjangang dari bahasa Inggris click per mile Jadi CPM itu orientasinya sebarapa banyak iklan yang ditampilkan. Biasanya CPM dihitung berdasarkan per 1000 kali impresi, atau seribu kali tayang. 

Lalu apa perbedaan CPC dan CPM. Satu hal yang perlu digarisbawahi, perbedaannya terletak pada tujuan iklan. Jika tujuannya klik, itulah CPC, jadi penerbit/blogger dibayar per klik. 

Sedangkan CPM berorientasi pada jumlah tayangan, jadi berapa kali tayang iklan tersebut di blog kita. 

Contoh Gambaran Aplikatif

Misalnya, biar ini lebih jelas, ya. Tapi saya mohon nanti jika salah ada yang mengoreksi di kolom komentar. 

Ada seorang perusahaan ABC dia mempunyai dana 1.000.000. Mereka menargetkan CPC atau ongkos ketika iklannya di klik itu adalah 1.000,- maka dana iklan tersebut akan habis ketika sudah diklik oleh pengunjung sebanyak 1.000.000/1.000 yaitu 1.000 klik. 

Google mengubah kebijakannya dari publisher 68% menjadi 80%, jadi ketika iklan tersebut tayang di blog kita, lalu ada pengunjung yang klik, sang pemilik blog mendapatkan 800,- sedangkan Google mendapatkan 200,- 

Dalam hal ini kita sebagai blogger lebih diuntungkan daripada tahun-tahun sebelumnya.

Contoh di atas adalah berdasarkan CPC. Nah sekarang bagaimana kalau berdasarkan CPM? 

Masih menggunakan gambaran contoh di atas. Ketika perusahanaan menargetkan CPM nya adalah 50.000,-/impressi (CPM dilihat dari kuantitas penayangan iklan), maka dana iklan 1.000.000/50.000= 20 x (1.000 cpm dihitung per seribu) maka ketemulah 20.000 kali tayangan. 

Jadi, untuk mendapatkan 1.000.000 seorang publisher harus menayangkan iklan sebanyak 20.000 kali, jika biaya CPM nya adalah 50.000. Ini bergantung pada kualitas blog dan lalu-lintas keramaian di blog. Biasanya tidak sampai sebanyak itu. 

Pengalaman saya, CPM di blog ini hanya pada angka 15.000 s.d 20.000

Perubahan per Klik jadi per Tayangan

Perubahan ini terkonfirmasi oleh Google pada 2 November 2023. Saya kutipkan kalimatnya di bawah ini dengan sumber yang juga saya cantumkan

In addition to updating our revenue-share structure, AdSense will soon transition from primarily paying publishers per click to the display industry standard of paying per impression. This update will provide a more uniform way for paying publishers for their ad space across Google’s products and third-party platforms, helping them compare with other technology providers they use.

It’s important to note that this change will not influence the type or quantity of ads publishers can display on their websites. Publishers in our ad network are required to adhere to both our AdSense policies and the Better Ads Standards which do not allow practices like pop-ups or interruptive ads that take up the majority of the screen.

Dan Taylor, 2023, Updates to how publishers monetize with AdSense https://blog.google/products/adsense/evolving-how-publishers-monetize-with-adsense/

Saya kira, kabar ini membahagiakan banyak pihak, terutama para blogger yang bermain organik, tidak ada campur tangan VPN dan lain-lain. Intinya tidak diklik sendiri.

Namun, bagi blogger yang main klik, tentunya akan merugi, sebab secara impresi sedikit namun banyak di klik.

Hal ini bisa dikonfirmasi lagi, ya. Jika saya salah. Saya juga baru-baru ini saja perhatian dengan blog. Meskipun sudah bertahun-tahun nulis di blog, sih. 

Simpulan

Setelah memahami perbedaan mendasar antara CPC (Cost Per Click) dan CPM (Cost Per Mile/Impression), kita bisa melihat bahwa keuntungan yang diperoleh blogger sangat bergantung pada karakteristik blog mereka. Apakah blog tersebut memiliki volume tayangan yang tinggi atau justru lebih mengandalkan klik yang didapatkan dari pengunjung.

Keuntungan dari CPM:

  1. Lebih stabil - CPM memberikan pendapatan yang lebih stabil karena blogger tidak perlu mengandalkan klik dari pengunjung, tetapi lebih pada jumlah tayangan iklan.
  2. Menguntungkan blog dengan traffic tinggi - Jika blog kamu memiliki banyak pengunjung yang mungkin tidak terlalu tertarik untuk mengklik iklan, CPM bisa menjadi solusi yang lebih menguntungkan. Ini lebih realistis bagi blog dengan lalu lintas organik besar tetapi dengan sedikit interaksi iklan.

Keuntungan dari CPC:

  1. Potensi pendapatan lebih tinggi per klik - Jika blog kamu memiliki pengunjung yang aktif mengklik iklan, model CPC bisa memberikan penghasilan yang lebih tinggi per interaksi iklan.
  2. Menargetkan audiens yang relevan - CPC sangat cocok untuk blog yang memiliki pengunjung dengan minat tinggi pada produk atau layanan yang diiklankan. Setiap klik dari audiens relevan bisa memberikan hasil yang lebih signifikan dibandingkan hanya menampilkan iklan.

Lalu, Mana yang Lebih Baik?

Tidak ada jawaban pasti tentang mana yang lebih baik karena itu tergantung pada jenis blog yang kamu miliki dan strategi monetisasi yang kamu gunakan. Jika blog kamu mengandalkan jumlah besar tayangan tanpa banyak interaksi langsung, maka CPM mungkin lebih sesuai. Namun, jika blog kamu cenderung memiliki audiens yang lebih sedikit tetapi lebih terlibat, maka CPC bisa memberikan hasil yang lebih maksimal.

Kapan Blogger Merugi? Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, perubahan ini bisa menjadi tantangan bagi blogger yang mengandalkan klik, terutama mereka yang melakukan kecurangan (klik iklan sendiri, menggunakan VPN, atau bot). Sistem CPM tidak lagi memberikan insentif bagi blogger yang hanya mengejar klik tanpa memperhatikan kualitas trafik yang organik.


Dengan perubahan sistem ini, penting bagi setiap blogger untuk fokus meningkatkan kualitas konten dan lalu lintas organik. Hal ini akan memberikan keuntungan jangka panjang baik dalam skema CPC maupun CPM. Google, pada akhirnya, akan selalu menghargai situs yang memberikan pengalaman pengguna yang baik dan memenuhi standar iklan yang lebih baik.

Bagaimana menurut kamu? Apakah perubahan ini berdampak pada blog kamu? Silakan bagikan pemikiranmu di kolom komentar.

Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: janurmusthofa@gmail.com

Post a Comment